Penyakit yang Menyerang Ayam Broiler serta Cara Mencegah dan Mengobati

.

Oleh Ratih Nawangwulan

Ayam broiler atau yang biasa dikenal dengan nama ayam potong atau ayam pedaging merupakan salah satu komoditas peternakan yang banyak menjadi favorit masyarakat di seluruh dunia. Selain rasanya yang enak untuk diolah, daging ayam juga memiliki kandungan gizi yang memadai untuk menjaga kesehatan, terutama protein yang berguna untuk pembentukan otot tubuh. Selain itu daging ayam juga mengandung antioksidan seperti vitamin C dan E yang dapat menangkal radikal bebas.

Penyakit ayam
Kandang ayam broiler (Sumber: Will H McMahan on Unsplash)

Karena permintaan yang semakin berkembang pesat, bisnis ayam potong menjadi semakin menarik untuk dilirik. Untuk menjaga kualitas daging terbaik, peternak perlu memperhatikan kondisi kesehatan ayam dan menciptakan lingkungan yang higienis dan bebas stres bagi ayam. Berikut kami rangkum penyakit yang umum menyerang ayam potong dan cara mengobati ayam yang sakit.

Baca juga: Tips Menjaga Kelembaban dan Suhu Kandang bagi Pemula

Gumboro (infectious bursal disease)

Gumboro atau Infectious Bursal Disease merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi pada unggas terutama ayam yang masih muda dan kalkun, yang disebabkan oleh beberapa virus jenis Avibirnavirus. Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam dan dapat menyebabkan kematian rata-rata di umur 3-6 minggu. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Gumboro, Delaware, Amerika Serikat pada tahun 1962. Pada saat itu, penemuan vaksin sangat diperlukan karena penyakit ini mempengaruhi industri peternakan ayam di seluruh dunia dan berdampak besar pada ekonomi. Infeksi terjadi melalui pencernaan, di mana unggas yang terinfeksi akan mengekskresikan virus dalam jumlah besar kira-kira 2 minggu setelah terinfeksi. Penyakit ini sangat mudah menyebar dari ayam yang terinfeksi ke ayam sehat melalui makanan, air, dan kontak fisik.

GUmboro infectious bursal disease
Gumboro atau infectious bursal disease (Sumber: Wikimedia Commons)

Untuk mengatasi penyakit ini, langkah-langkah berikut dapat dilakukan oleh peternak untuk meminimalisasi dampak infeksi Gumboro. Pertama, peternak wajib mensanitasi kandang secara optimal dimulai dari sebelum DOC masuk. Untuk langkah ini, diperlukan pemilihan desinfektan yang tepat dan aplikasi yang optimal. Kedua, diperlukan vaksinasi yang tepat. Untuk infeksi Gumboro yang sangat ganas (VVIBD), vaksin intermediate plus dapat mengontrol penyakit VVIBD.

Tetelo (newcastle disease)

Penyakit tetelo disebabkan oleh virus paramyxo dan sangat menular. Gejala klinis yang dapat terjadi yaitu masalah pernafasan (nafas berat, batuk), sistem saraf (depresi, hilang nafsu makan, tremor otot, sayap lemas, leher dan kepala lemas, lumpuh total), pembengkakan jaringan mata dan leher, kehijauan, diare, dan menurunnya kualitas dan kuantitas telur pada ayam petelur. Apabila tidak ditangani dengan baik dan benar, tetelo dapat menular ke manusia dan menyebabkan konjungtivitis dan gejala serupa dengan flu.

Tetelo newcastle disease
Gejala tetelo (Sumber: Wikimedia Commons)

Untuk mencegah penyakit ini, peternak dapat segera mengisolasi ayam yang menunjukkan gejala tersebut agar tidak menular ke ayam lain serta memberikan vaksin kepada DOC.

Diare kapur (pullorum disease)

Diare kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum yang menyebabkan ayam mengeluarkan kotoran berwarna putih. Penyakit ini merupakan penyakit akut sistemik yang umumnya menyerang ayam yang masih muda dengan usia kurang dari 3 minggu. Ayam juga dapat langsung meninggal segera setelah menetas. Gejala yang sering timbul yaitu sesak nafas, tidak nafsu makan, dan sayap mengkerut, walaupun begitu gejalanya dapat bervariasi dan tidak spesifik.

Untuk mencegah dan mengontrol penyakit ini, penggunaan antibiotik tidak direkomendasikan karena unggas dapat menjadi carrier. Untuk mengontrol penyakit ini, selalu lakukan deteksi dan memisahkan unggas yang terinfeksi.

Flu burung (avian influenza)

Flu burung (avian influenza) pertama kali merebak di Indonesia sejak Oktober 2003. Flu ini sangat mematikan karena dapat menular dari hewan ke manusia dan menyebabkan pneumonia (radang paru) yang dapat berakhir menjadi kematian. Flu burung disebabkan oleh virus tipe A dari famili Orthomyxoviridae di mana berdasarkan patogenisitasnya flu ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu patogenisitas tinggi (HPAI) dan patogenisitas rendah (LPAI).

Flu burung avian influenza
Kawanan ayam yang diserang flu burung atau avian influenza (Sumber: Wikimedia Commons)

Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan pemberian vaksin, segera memisahkan dan mengisolasi ayam yang terinfeksi, memastikan sirkulasi udara dan menjaga kebersihan benda-benda yang dapat menjadi pembawa virus influenza A, pemusnahan unggas secara selektif (depopulasi) di daerah tertular, dan pemusnahan unggas secara menyeluruh (stamping out) di daerah yang baru tertular.

Untuk orang yang bekerja sehari-hari dengan unggas disarankan untuk mengikuti prosedur biosekuriti dan pengendalian infeksi, seperti menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan memperhatikan kebersihan tangan.

Chronic respiratory disease

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Bakteri ini sangat merusak sistem pernafasan pada unggas. Gejala yang timbul berupa sesak nafas, bersin-bersin, ngorok saat bernafas, dan mengeluarkan cairan eksudat dari hidung atau mulut. Kami menyarankan para peternak apabila mencurigai salah satu ayam memiliki kondisi ini untuk dapat mengamati dari jauh apabila ayam mengalami gejala tersebut karena biasanya ketika didekati, ayam tidak menunjukan gejala apapun.

Pengobatan CRD dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Walau antibiotik penting untuk mengontrol persebaran penyakit, tapi lebih penting untuk menurunkan tingkat stress ayam ketika penyakit terdeteksi di kandang. Pencegahan yang baik adalah dengan membeikan vaksin yang biasanya disediakan oleh supplier. Karena itu tanyakan selalu status vaksinasi ayam sebelum dimasukkan ke kandang.

Selain itu, isu manajemen harus segera dibereskan sebelum ayam datang. Ayam-ayam harus bebas dari M. Gallisepticum ketika pertama kali masuk. Selalu bersihkan kandang di setiap batch dan pastikan ayam-ayam tersebut memperoleh vaksinasi. Nutrisi dan dinamika ayam-ayam harus dijaga optimal (ukuran, persebaran umur, keberadaan ayam jantan, dan lain-lain). Kandang yang sulit dibersihkan akan membuat kotoran, debu, dan hama menumpuk yang akan menimbulkan masalah-masalah baru pada ayam.

Baca juga: Strategi menentukan harga jual ayam potong di masa panen

Demikian rangkuman penyakit yang umum menyerang ayam potong dan cara mengatasi dan mencegah berbagai serangan penyakit. Selalu terapkan kebersihan dan rajin mengecek kondisi ayam-ayam Anda.

Kembali ke Atas
× Whatssapp Us