Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) ikut serta menjalankan komitmen global dalam menekan emisi gas rumah kaca atau karbondioksida (CO2) sebesar 29% pada tahun 2030. Masing-masing subsektor dalam sektor pertanian nasional ikut berperan dalam menurunkan emisi, misalnya subsektor peternakan pada ayam broiler. Ayam menyumbang emisi karena ketika menguap, ayam menghasilkan 3.45 kg CO2 eq- per hari per siklus produksi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni melakukan manajemen pakan sehingga ketika menguap tidak menghasilkan emisi yang tinggi.
Aplikasi Baku membantu peternak untuk dapat mengoptimalkan produksi ayam broiler. Penggunaan pakan dapat menurun hingga 10% dan FCR dapat menurun hingga 20%. Sehingga emisi yang dihasilkan dapat menurun menjadi 3.17 kg CO2 eq- per hari per siklus produksi. Hal ini sejalan dengan usaha pemerintah dalam mencegah perubahan iklim. Jadi selain menekan biaya produksi, pengurangan pakan ternak berpengaruh baik bagi lingkungan.