Hal-hal Penting yang Menunjang Performa Ayam Broiler

Ayam broiler kini menjadi primadona dalam peternakan unggas di Indonesia karena dapat diproduksi optimal terutama di daerah tropis. Berbagai upaya dilakukan peternak untuk dapat meningkatkan performa ayam broiler, misalnya dengan modifikasi pakan dan penambahan zat aditif. Performa ayam broiler yang baik dapat dicapai dengan sistem peternakan yang intensif dan modern. Ciri-ciri dari peternakan intensif modern adalah pemberian pakan berkualitas, penggunaan bibit unggul, dan penyediaan kandang yang memperhatikan aspek kenyamanan serta kesehatan ternak.

Performa ayam broiler
Performa ayam broiler (Photo by Andriyko Podilnyk on Unsplash)

Baca juga: Manajemen Pakan Ayam Broiler

Keberhasilan produksi ayam broiler diekspresikan dalam performa atau penampilan ayam broiler yang dapat diukur melalui beberapa hal yaitu:

  1. Konsumsi pakan

Suhu lingkungan yang tinggi dapat menghambat performa ayam broiler. Untuk mengatasi hal tersebut, konsumsi pakan ayam broiler dapat dikurangi dan konsumsi air ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh ayam broiler dengan lingkungannya.

  1. Bobot panen

Bobot panen ayam broiler sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada kandang. Bobot panen ayam broiler yang dipelihara pada suhu tinggi akan lebih rendah dibanding ayam broiler yang dipelihara pada suhu rendah. Rendahnya bobot panen dapat disebabkan karena ayam broiler merasakan suhu yang panas. Sedangkan, bobot panen ayam broiler yang dipelihara pada kandang panggung lebih tinggi daripada ayam broiler yang dipelihara pada kandang bertingkat. Hal ini disebabkan karena kandang panggung memiliki cukup banyak ventilasi sehingga sirkulasi udaranya akan lebih baik.

  1. Penambahan berat badan (PBB)

Penambahan berat badan berhubungan erat dengan konsumsi pakan. Konsumsi pakan yang tinggi seharusnya diikuti oleh penambahan berat badan yang tinggi, begitupun sebaliknya. Hal ini dipengaruhi oleh proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh ternak untuk proses pertumbuhan.

  1. Feed Conversion Ratio (FCR)

FCR merupakan perbandingan antara konsumsi pakan dengan produksi bobot akhir ayam broiler.

FCR menjadi suatu ukuran untuk mengetahui seberapa efisien ayam broiler mengoptimalkan pakan untuk pertumbuhannya. Semakin rendah nilai FCR, maka semakin efisien dan semakin sedikit ransum yang dibutuhkan untuk meningkatkan bobot badan ayam broiler per satuan berat.

  1. Deplesi

Deplesi merupakan tingkat angka kematian dan pemusnahan ayam broiler dalam satu periode pemeliharaan yang biasanya dihitung dalam persentase. Faktor-faktor yang menyebabkan deplesi yaitu manajemen brooding, kebersihan lingkungan, sanitasi peralatan kandang, suhu dan kelembaban udara, porsi dan distribusi pakan dan minum, genetik, dan penyakit.

Baca juga: Snot (Infectious Coryza) pada Ayam Broiler

Demikianlah beberapa hal yang berpengaruh terhadap performa ayam broiler. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.

(Author: Desideria Digna Refriani/2021. Editor: Ratih Nawangwulan)

Kembali ke Atas
× Whatssapp Us